Mengelola Keuangan Agar Bisa Menabung
Musim haji sudah di depan mata. Hal ini ditandai dengan berita-berita tentang ibadah haji yang sudah banyak bertebaran di media massa. Duuh, rasanya rindu hati ini bertandang ke rumah Allah, berbaur bersama Jemaah haji yang lain untuk mengumandangkan takbir di Baitullah. Semua umat Islam pasti menginginkan hal yang serupa, berdoa dan shalat di depan Kabah dalam rangka menuntaskan rukun Islam.
Beberapa hari yang lalu, saya melihat tayangan televisi tentang seorang nenek penjual gorengan yang berangkat haji setelah menabung selama 30 tahun. Masha Allah! Namanya Mak Komi, penjual gorengan asal Tasikmalaya. Setelah suaminya meninggal, mak Komi harus menjadi tulang punggung bagi 3 orang anaknya. Selain untuk membiayai anak-anaknya, mak Komi juga menyisihkan uang hasil menjual gorengan untuk ditabung. Seminggu sekali, ia menabung sebanyak 50 ribu atau 100 ribu tergantung hasil penjualannya. Tiga puluh kemudian, mak Komi bisa mewujudkan mimpinya untuk naik haji. Tahun 2018 ini mak Komi berangkat haji bersama KBIH Al Falah Simpang Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya.
sumber: pixabay.com |
50 ribu seminggu? Mak Komi yang penjual gorengan saja bisa, kita pun seharusnya bisa, ya kan? Duh, rasanya kok kayak tersindir secara tak langsung ya. Menabung 50 ribu seminggu seharusnya setiap orang bisa melakukannya, tapi kenapa sangat sulit untuk direalisasikan. Bayangkan, 50 ribu x 48 minggu x 30 tahun, maka dalam 30 tahun mak Komi bisa mengumpulkan uang sebanyak 72 juta rupiah! Rentang waktu 30 tahun tidak sebentar, tapi jika melakukannya denga ikhlas pasti tidak akan menjadi masalah yang besar. Bagi kita yang hanya melihat dari luar, rasanya ajaib melihat seorang penjual gorengan yang bisa naik haji. Padahal nilai uang yang besar itu terkumpul berkat keihlasan, ketekunan bertahun-tahun, dan niat yang mantap untuk pergi berhaji.
Yuk, yuk, nabung yuk, untuk mewujudkan apapun impian kita. Saat ini, mimpi saya adalah bisa membiayai sekolah anak-anak sampai perguruan tinggi dan pergi ibadah haji ke Baitullah. Rasanya, sudah terbayang saja di depan mata saat anak-anak bisa menjalani pendidikan dengan lancar dan kami bisa pergi berhaji bersama.
Setiap tahun, saat melihat rombongan jamaah haji yang berangkat haji, kita diingatkan untuk memperkuat niat berhaji dan memperbanyak usaha agar bisa mewujudkan mimpi tersebut. Ada kiat-kiat yang saya baca dari akun instagramnya LPS (Lembaga penjamin Simpanan) Indonesia untuk mengelola keuangan agar kita bisa menabung.
- Susunlah prioritas pengeluaran, Mana yang penting dan mana yang bisa dihemat.
Langkah ini perlu ketegasan dari kita sendiri untuk menajalaninya. Misalnya nih, jika kita terbiasa makan di luar rumah sambil membawa keluarga setiap minggu. Kita bisa menguranginya menjadi sebulan sekali saja untuk makan di luar rumah sekeluarga, misalnya di awal bulan saat baru menerima gaji. Jadi bisa menghemat pengeluaran. Toh, yang penting buat keluarga adalah kebersamaannya.
- Sisihkan uang di awal untuk menabung
Sisihkan uang di awal untuk menabung, mulai dari nilai yang kecil dan pelan-pelan naik hingga 30% dari pendapatan.
Baru-baru ini saya dengar berita tentang Mbah Legi di Klaten yang rumahnya akan dibangun warga desa untuk dibuatkan kamar sendiri dan dibuat gudang perkakas desa, karena rumah yang ditempatinya sekarang memang milik kas desa. Ternyata, setelah dibongkar ditemukan uang koin dan emas di rumah Mbah Legi. Setelah dihitung, uang koin tersebut jumlahnya 14,5 juta rupiah! Tuh kan, uang koin juga jika banyak akan sangat bernilai.
Bukankah hal yang besar dimulai dari hal yang kecil?
- Simpanlah uang di bank agar terjamin
Ya, menyimpan uang di bank lebih terjamin karena seluruh bank di Indonesia sudah ikut program penjaminan di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Mungkin banyak yang baru mendengar tentang LPS ini. LPS adalah lembaga independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (UU LPS) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009. LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah bank dan turut aktif dalam menjaga stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya.
sumber: instagram @lps_idic |
Sudah pernah dengar bank yang bangkrut? Nah, LPS inilah yang berperan untuk mengambil alih tugas bank dan mengembalikan dana nasabah. Kita sebagai nasabah tidak dipungut baiay sama sekali karena bank tempat kita menabung yang menanggung biaya penjaminan.
- Pilih produk bank yang tepat
Memilih produk yang tepat juga penting diperhatikan saat menabung, misalnya yang saldo awalnya rendah atau tanpa biaya adminiatrasi. Seperti tempat saya menabung di salah satu bank syariah, saldo awal menabung bisa mulai dari 50 ribu rupiah.
Itulah 4 kiat menabung dari LPS Indonesia. Kalau boleh saya menambahkan kiat yang lain agar bisa menabung adalah:
- Mencari pekerjaan sampingan
Dengan adanya pekerjaan sampingan, berarti ada pemasukan tambahan yang akan membuat kemampuan untuk menabung semakin besar. Misalnya nih, di era teknologi seperti ini banyak yang mencari pekerjaan sampingan dengan menjadi driver ojek online. Mereka memanfaatkan kendaraan yang dimiliki dan waktu luang di samping pekerjaan utama untuk menambah penghasilan. Lumayan kan, sekalian pergi ke kantor atau pulang ke rumah bisa dapat penumpang yang otomatis menambah penghasilan.
Kalau saya, ingin cerita sedikit tentang pekerjaan sampingan yang saya tekuni yaitu dengan menulis di blog. Mungkin bagi orang lain, menulis di blog adalah hobi. Ya, begitupun bagi saya. Tetapi jika ada yang mempercayakan pada saya untuk menjalankan kampanye tertentu di blog, akan saya kerjakan dengan professional selama tema yang diusung sesuai dengan minat saya.
Sedikit demi sedikit, penghasilan dari blog saya simpan. Mulai dari yang puluhan ribu sampai ratusan ribu. Alhamdulillah, sewaktu anak mau daftar ulang sekolah bulan Juli 2018 ini uang yang ditabung terpakai banget untuk menambahi kekurangan uang daftar ulang yang sudah disiapkan suami buat anak-anak. Dari tabungan hasil menulis di blog pula, saya sempat membeli laptop kecil ukuran 10 inchi dan kamera digital untuk alat tempur ngeblog. Memang alat yang sederhana, tapi masih sangat bisa lah dipakai untuk kebutuhan menulis di blog dan menghasilkan foto.
- Meminimalisir biaya pengobatan
Saat ini sudah banyak jasa asuransi yang bisa digunakan ketika kita sakit. Misalnya BPJS yang biaya per bulannya mulai dari yang puluha ribu sampai ratusan ribu. Untuk yang bekerja di kantor, biasanya ada jaminan kesehatan atau asuransi dari kantor. Pergunakanlah fasilitas tersebut ketika berobat. Dan berobatlah ke tempat dengan benefit tertentu untuk meminimalisir pengobatan, misalnya berobat ke rumah sakit di dalam negeri dengan kualitas yang sama seperti di luar negeri.
Yang paling utama, tentu saja mencegah daripada mengobati. Mencegah sakit dengan cara menjalankan gaya hidup sehat dengan makan makanan yang sehat, olahraga, berfikir positif, berhenti merokok dan minum alkohol.
Bagaimana dengan anda, bagaimana kiat anda agar bisa menabung? Mimpi apa yang ingin anda wujudkan dengan cara menabung? Share yuk di kolom komentar!
Meminimalisir biaya pngobatan juga bisa menjadi salah satu cara agar bisa menabung lebih banyak ya Mbak. tentunya orang harus hidup sehat ya
ReplyDeleteIya, sya setuju dgan mencari pekerjaan sampingan, misal dengan nulis blog dan online shop gitu mbak. Jadi kita tetap punya uang untuk jaga jaga kalau ada keperluan mendesak. :) bisa beli barang tersier yg bisa mendukung pekerjaan kita juga. Lagi nabung buat beli kamera nih mbak. Hihi
ReplyDeleteLuar biasa mba. 50 ribu seminggu dengan konsistensi selama 30 tahun bisa berbuah naik haji. Maluu aku loh mba, sampe sekarang belum bisa nabung. :'(
ReplyDeleteBenar, saya juga malu
DeleteMbak Kania, saya ke salfok dgn vas bunga yg ada isi koinnya. Salah satu cara nyimpan uang d rumah yg ga kentara ya mb
ReplyDeleteAku lagi mencoba sehari 10 ribu, mbak, semoga bisa mewujudkan mimpi sederhana hehe
ReplyDeleteMemang ya Mba Kania, niat baik itu harus juga disertai dengan tekad yang bulat dan langsung praktek. Jadi ga cuma sekadar niat aja. Yaa allah semoga kita diizinkan bertamu ke rumahMu. Aamiin
ReplyDeletesaya juga sekali menabung mbak... menabung saya perhari nggak jelas tapinya. misal saya habis belanja...sisa duitnya 2ribu ya saya tabung...misal sisa duitnya 10 ribu ya tetap saya tabung. intinya sisa duit belanja selalu saya tabung mbak....hehehe
ReplyDeleteBetul. Tabungan adalah salah satu bentuk ikhtiar, lalu barulah bertawakal
ReplyDeleteAlhamdulillah dibiasakan menabung sejak dari kecil walaupun tabungannya untuk membeli yg dipenginin. ^_^
ReplyDeleteSuka banget lihat visual menabung di pot kaca...
ReplyDeleteDan benar yaa, mba...
Apa kurangnya kita yang alhamdulillah sehat ini... Harusnya bisa berjuang lebih keras dan menabung lebih giat.
Bismillah~
Mencari pekerjaan sampingan.
ReplyDeleteSebenarnya ini betul juga sih ya. Kesempatan untuk menyisihkan uang, makin besar. Meskipun kadang untuk beberapa orang, cara ini termasuk jalan keluar untuk menambah pemasukan
wah, bisa jadi inspirasi banget ini. biar bisa persiapan masa depan juga
ReplyDeleteSebenernya gampang ya buat nabung.. apalagi kalo konsisten.. pasti ada hasilnya.. Thanks for share ya..
ReplyDelete