Cegah Dehidrasi Pada Anak Dengan Cara Ini

Ibu-ibu rumah tangga seperti saya, pernah tidak sih mengalami hal-hal seperti saya ini? Mulut dan kulit kering, urin yang keluar sedikit, mudah cemas dan tegang, daya ingat visual menurun sesaat, mudah mengantuk, bicara gagap, hingga konsentrasi menurun? 

Hati-hati ya bu, gejala di atas merupakan dampak dari dehidrasi. Dehidrasi merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan cairan sehingga metabolisme tubuh terganggu. Saya sendiri dulu sering mengalami gejala di atas. Dulu, setelah mengerjakan pekerjaan rumah tangga suka lupa minum sehingga muncul gejala-gejala tersebut. Tapi sekarang, karena suka terganggu sendiri dengan dampaknya –salah satunya kulit yang kering sehingga terlihat kusam dan lebih tua- ya sebisa mungkin memenuhi cairan tubuh biar aktivitas lancar.

Hmm, kelihatannya sepele sih ya, dehidrasi doang dan dampaknya terlihat tidak fatal. Memang sih, orang biasanya bisa mentoleransi kekurangan cairan dalam tubuh sebanyak 3 sampai 4 % tanpa terganggu kesehatannya. Tapi, menurut catatan mbah Wiki, penurunan cairan dalam tubuh sebanyak 5 sampai 8 % bisa membuat lelah dan pusing. Penurunan cairan dalam tubuh sebanyak 10 % bisa menyebabkan penurunan kemampuan fisik dan jiwa, serta haus yang tinggi. Bahkan, (naudzubillah) dehidrasi bisa berujung kematian jika cairan yang berkurang dalam tubuh sebanyak 15 sampai 25 %!

Duh, jangan sampai deh anak-anak kita terkena dehidrasi. Karena biasanya anak-anak suka bergerak sehingga yang keluar dari tubuh berupa keringat juga banyak. Kadang-kadang, anak harus diingatkan agar minum yang banyak. Menurut angka kecukupan gizi tahun 2013 yang ditentukan Menteri Kesehatan RI, anak usia 1-3 tahun membutuhkan cairan sebanyak 1200 ml sehari (4-5 gelas), 4-6 tahun sebanyak 1500 ml (6 gelas) sehari, 7-9 tahun sebanyak 1900 ml (7-8 gelas) sehari, dan usia 10-18 tahun butuh cairan dalam tubuh sebanyak 2000 ml (8 gelas) sehari.

Saya sendiri suka khawatir kalau botol air minum yang dibawa anak-anak ke sekolah masih penuh, terutama anak kedua yang berusia 7 tahun. Ini anak apa nggak haus ya di sekolah? Kan aktivitasnya banyak. Anak-anak saya sekolah di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) yang jam belajarnya dari jam 8 sampai jam 3 sore dengan system pembelajaran aktif. Terbayang deh dengan berbagai aktivitas di sekolah dari pagi sampai sore, pasti terasa haus. Atau, malah jangan-jangan mereka lupa minum karena saking ademnya ruangan di kelas yang memakai AC?

Nah, beberapa hal ini mungkin bisa kita lakukan untuk mencegah dehidrasi pada anak. Simak yuk!

1. Ingatkan anak untuk minum

Orang dewasa saja seringkali harus diingatkan untuk banyak minum air putih, apalagi anak-anak. Maka, kita sebagai orangtua semoga nggak bosan ya mengingatkan anak untuk banyak minum air putih. 

Bagaimana caranya kalau mengingatkan anak untuk banyak minum air putih saat anak di sekolah? Saya pernah baca buku tentang seorang ibu bekerja yang selalu memberikan note di kotak bekal makan siang anaknya. Boleh juga nih ide ini ditiru. Sisipkan saja sebuah catatan untuk mengingatkan anak minum, di kotak bekal makan siang dan botol minum anak yang dibawa ke sekolah. 

2. Beri cairan pengganti jika anak tidak mau minum air putih

Ini kasusnya saya banget. Dua anak saya kadang-kadang malas minum air putih sehingga saya harus siap sedia minuman pengganti seperti susu, jus buah, dan sebagainya. 

3. Pre-hydrate (mengurangi penguapan melalui nafas)

Salah satu cara untuk mencegah dehidrasi adalah dengan pre-hydrate atau mencari cara untuk mengurangi penguapan melalui nafas dengan menyuruh anak untuk berisitirahat, pindah ke tempat yang sejuk, dan sebagainya)

4. Bekali anak air minum ketika keluar rumah

Setiap kali keluar rumah untuk jalan-jalan ke mall, olahraga, atau melakukan kegiatan lainnya, jangan lupa bawakan anak air minum. Selain hemat karena membawa air minum sendiri dari rumah, juga tentu saja bisa mencegah dehidrasi yang mungkin terjadi karena melakukan aktivitas outdoor.

5. Motivasi anak untuk minum dengan botol minum yang memadai

Tidak bisa dipungkiri, botol minum yang memadai bisa memotivasi anak untuk minum air putih. Seperti anak saya, Ra yang berusia 7 tahun, masih suka dengan berbagai warna dan bentuk karakter kartun yang menarik. Maka, saya membelikannya botol minum yang berwarna pink bergambar tokoh kartun kesukaannya.

Selain tampilan visual, yang tak kalah penting untuk diperhatikan saat memilih botol minum adalah kekuatan botol minum yang tahan pecah dan anti bocor. Pernah, beberapa kali botol minum yang saya bawakan untuk anak bocor sehingga membasahi tas mereka. Pulang-pulang, mereka menampakkan muka kecewa karena merasa tak nyaman dengan tas yang basah atau malu dan tak enak dengan teman karena tas basah mereka juga membuat teman-temannya tak nyaman saat belajar di sekolah dan saat pulang di mobil jemputan sekolah.

Untuk kakak Za yang berusia 11 tahun, saya pilihkan ia botol minum Lock & Lock Bisfree Sport Handy Bottle 700 ml yang cukup menampung air minum yang dibutuhkannya. Kalau kurang, kakak bisa isi ulang botol air minumnya di sekolah karena sekolahnya menyediakan gallon air minum untuk siswa yang yang membutuhkan refill botol air minum.

Enaknya pakai Lock & Lock Bisfree Sport Handy Bottle 700 ml, karena botolnya ringan dan mudah digenggam karena ada tali pegangannya. Botolnya yang transparan memungkinkan kakak melihat isi botol air minumnya dengan mudah. Di bagian penutup botol ada lubang untuk minum yang bisa ditutup kembali dengan mudah. Selama ini, pakai Lock & Lock Bisfree Sport Handy Bottle 700 ml cukup kuat daya tahannya pada kebocoran.

Di kemasan botol Lock & Lock Bisfree Sport Handy Bottle 700 ml tertulis BPA Free. Buat yang belum tahu, BPA FREE artinya bahan tersebut terbebas dari bahan BPA atau bisphenol-A. BPA (bisphenol-A) merupakan zat kimia sintetis yang biasa digunakan pada beragam produk, salah satunya botol minuman termasuk botol untuk bayi. 

Lalu apa bahaya produk berbahan BPA? Banyak penelitian yang menunjukkan jika ikatan BPA yang tergolong tidak stabil bisa menyebabkan sejumlah kecil zat kimia tersebut terlepas ke dalam makanan atau minuman yang menjadi isi suatu kemasan yang mengandung BPA. Pelepasan bahan BPA ini akan semakin banyak ketika kita memanaskan botol atau perlengkapan berbahan BPA ini, baik dengan cara direbus ataupun disterilisasi.

BPA ini ternyata memiliki efek buruk bagi kesehatan tubuh, terutama jika dikonsumsi dalam waktu yang lama. BPA dapat menyebabkan kanker prostat, kanker payudara, peningkatan resiko penyakit jantung, pubertas lebih awal, perubahan sistem imun, gangguan otak serta perilaku pada anak kecil.

Bayangkan jika kita menggunakan botol minum dengan plastik yang mengandung BPA. Saat terkena panas, BPA itu mudah lepas dari plastik dan larut dalam air minum yang berada dalam botol itu!

Lock & Lock Bisfree Sport Handy Bottle 700 ml sendiri diproduksi oleh Lock & Lock, perusahaan yang memproduksi berbagai produk Kitchen & Houseware asal Korea dan sudah berdiri sejak tahun 1978. Produknya sudah tersebar ke ratusan Negara, termasuk di Indonesia sudah tak asing produk Lock & Lock ini. Selain botol air minum, produk Lock & Lock juga berupa peralatan dapur, furniture, perlengkapan bayi, mainan anak, dan perlengkapan rumah tangga lainnya. Kita Bisa kunjungi website resminya http://www.locknlockmall.co.id/ untuk melihat berbagai produk Lock & Lock yang lebih lengkap.

Bagaimana dengan anda bu, pa? Bagaimana tips anda mencegah dehidrasi pada anak? Share yuk di kolom komentar!