Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raaji'un :(


Innalillaahi wa inna ilaihi raajiun, Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali. (Al-Baqarah 2:156) 

Hari Jumat lalu tanggal 22 November 2019 adalah hari yang penuh duka di rumah kami, karena bapa saya meninggal dunia, berpulang ke Rahmatullah, meninggalkan dunia ini selamanya.

Bapa memang sudah sekitar 3 tahunan menderita tumor rahang dan sedang menjalani pengobatan. Terakhir berobat itu beberapa hari sebelum tiada. Beliau dilarikan ke UGD karena sudah sekitar 2 minggu susah semakin susah bergerak dan sering tidak merespon. Namun bapa kembali ke rumah setelah beberapa hari di RS.

Sebenarnya saya berniat untuk pulang kampung saat libur sekolah Bulan Desember. Namun kakak saya menelepon dan meminta saya pulang untuk menengok bapa dengan segera. Jumat pagi Jam 8 saya berangkat dari Tangerang Selatan dan sampai di Kuningan, Jawa Barat jam 14.00 WIB.

Sesampainya di rumah orangtua, saya melihat bapa tengah dikelilingi saudara yang membacakan talkin. Saya langsung memegang tangan bapa yang sudah terasa dingin dan kaku. Lalu berbisik di telinganya 2 kali, “Pak, ini Neng (panggilan orangtua saya waktu saya kecil)…” Lalu saya membacakan talkin bersama-sama yang lainnya.

Tak lama setelah itu, kita-kira 10 atau 15 menit, bapak tiada. “Bapa nunggu Neng pulang..” Begitu kata saudara-saudara saya sambil menangis.

Entah apa yang saya rasakan, sedih, kosong. Tapi saya percaya ini takdir Allah SWT. Ini jalan bapak kembali pada-Nya lewat sakit dan usia tua, dan sekarang bapa InshaAllah gak sakit lagi. 

Namun saya perlu waktu memahami segalanya.

Saya perlu waktu untuk memahami sesal saya yang tak bisa sering pulang ke rumah. 

Andai jarak Tangerang-Kuningan cuma 1 jam, andai anak-anak sudah mandiri, dan andai-andai lainnya….mungkin saya bisa tiap hari membantu mengurangi beban mamih merawat bapak. 

Gak apa jika ada yang menilai sebagai anak tak berbakti. Saya memang tak sempurna. 

Yang pasti, doa saya untuk bapa dan mamih selaluuu saya ucap selesai shalat. Semoga bapa husnul khatimah, diampunia dosanya, dilapangkan kuburnya, diberi tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin.



Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)