Tantangan Menghadapi Tumbuh Kembang Anak 9 Tahun
Agustus lalu, Raissa, anak kedua saya memasuki usia 9 tahun. Gak ada perayaan seperti biasa, namun tetap istimewa. Ya dong, kan anak bertambah usia berarti akan makin bertambah juga kemampuan tumbuh kembangnya, jadi makin tinggi, tangguh, tanggap. Aamiin.
Bicara tentang tumbuh kembang anak usia 9 tahun, Masha Allah banyak sekali tantangannya. Dari segi perkembangan fisik, tinggi dan berat badan anak bertambah. Baju dan celana Raissa kelihatan mengecil, padahal badannya yang memang tumbuh.
Bagi anak perempuan, usia 9 tahun merupakan awal pubertas. Tanda-tanda pubertas mulai muncul, seperti nyeri di payudara yang akan tumbuh. Mood anak suka berubah-ubah akibat pengaruh hormon. Harus banyak stok sabar dan istighfar terus pokoknya, karena saya sebagai orangtuanya jadi suka terbawa emosi melihat anaknya yang dikit-dikit ngambek.
Saya kadang suka ngajak Raissa ngobrol tentang perubahan fisiknya. Untuk anak perempuan, biasanya ada juga yang sudah mengalami haid di usia 9 tahun. Nah, saya juga kasih penjelasan ke Raissa tentang hal ini. Misalnya haid itu apa, apa yang harus dilakukan jika haid, dan sebagainya. Walaupun di sekolah Raissa juga dapat pendidikan pubertas sih.
Perkembangan kognitif anak 9 tahun pun bertambah melalui proses belajar di rumah bersama orangtua, maupun proses belajar di sekolah yang semakin menantang. Anak mulai belajar perkalian, pembagIan, kalimat yang lebih panjang, membuat grafik, belajar kelompok, dan lain sebagainya. Untuk anak yang bisa mengikuti proses belajar tersebut, mungkin tantangan itu tidak masalah. Tetapi lain halnya jika ia tak bisa mengikuti proses belajar di sekolah, tantangan belajar jadi hal yang berat buat anak.
Raissa sendiri kadang bisa mengikuti proses belajar di sekolah, kadang tidak. Karena belajarnya sekarang online di rumah melalui aplikasi zoom, mudah bagi Raissa untuk meminta bantuan saya saat ingin dibantu mengenai pelajaran sekolah. Saya juga jadi tahu apa yang membuat Raissa kesulitan belajar, jadi bisa dicari solusinya bersama anak.
Dari sisi psikologi, anak 9 tahun mengalami perkembangan emosi dan sosial. Rasa empatinya kepada lingkungan sekitar makin besar. Misalnya saja saat adiknya menangis, Raissa suka langsung menghampiri dan menggendongnya. Dia kadang suka protes kalau saya membiarkan adiknya menangis karena saya kecapean mengurus rumah dan 3 anak tanpa pembantu :(.
Anak 9 tahun makin menyadari norma yang ada di lingkungannya. Ia mulai berfikir rasional, dan merasa cemas kalau ada tekanan, misalnya saat mendapat tugas yang sulit dari sekolah.
Anak 9 tahun juga mulai memiliki rasa penasaran mengenai hubungan laki-laki dan perempuan, atau bahkan mulai naksir teman laki-lakinya. Hmm, pantas saja Raissa suka nanya-nanya, gimana ayah dan umi bisa bertemu dan kemudian menikah.
Menurut artikel parenting yang saya baca, perkembangan bahasa dan berbicara anak 9 tahun tidak terlalu signifikan. Tapi di usia ini, anak bisa berbicara dengan bahasa ibu yang baik, bisa berbicara seperti halnya orang dewasa, bisa menulis dengan baik bahkan bisa membuat tulisan pendek. Anak 9 tahun juga biasanya lebih banyak membaca, terutama buku yang disenanginya.
Raissa saat ini lagi seneng banget baca komik yang tokohnya anak perempuan. Gak apa, baca komik juga bagus sepanjang kontennya positif. Hal ini akan memperkaya bahasanya, pengetahuannya, dan kreatifitasnya.
Namun Raissa masih suka kesulitan menemukan kata yang tepat kalau hendak menyampaikan sesuatu. Jadi untuk mendukung perkembangan bahasanya, saya kadang belikan ia buku komik bekas dari hasil keuntungan penjualan buku di toko online yang saya kelola. Buku-buku anak yang lama juga saya keluarkan dari lemari untuk dibaca Raissa.
Untuk mendukung tumbuh kembang Raissa yang makin tinggi, tangguh, tanggap, saya juga berusaha memberikan nutrisi terbaik buat Raissa. Sudah tau belum teman-teman, ada minuman susu bubuk untuk anak yang pas buat mendampingi tumbuh kembang anak usia 9 tahun, yaitu Indomilk susu bubuk.
Sudah tak asing kan dengar merek susu bubuk untuk anak ini? Ya, karena Indomilk adalah produsen susu yang sudah lama ada dan menghasilkan produk-produk susu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Mungkin ada yang belum tahu Indomilk susu bubuk untuk usia berapa saja. Indomilk susu bubuk bisa dikonsumsi oleh anak usia 5 sampai 12 tahun ya.
Manfaat susu bubuk banyak sekali. Indomilk susu bubuk dilengkapi dengan optinutri yang membantu anak Tinggi secara fisik, Tangguh menghadapi tantangan dan Tanggap menyerap pelajaran.
Indomilk Susu Bubuk dibuat dari susu segar yang mengandung Omega 3, Sumber Protein dan Kalsium Tinggi. Omega 3 sangat baik untuk kesehatan otak anak, sehingga membantu proses belajar anak lebih baik. Protein juga tak kalah penting untuk anak yang sedang tumbuh, karena bermanfaat untuk membentuk sel-sel dalam tubuh. Sedangkan kalsium dalam susu bubuk untuk anak ini dapat membantu pertumbuhan tulang dan perkembangan tinggi badan anak. Cukup banyak sekali kan manfaat susu bubuk untuk anak.
Instagram: https://www.instagram.com/indomilk.susububuk
dulu juga anak2ku pakai ini
ReplyDeleteDulu katanya waktu kecil suka diminumin susu yang satu ini juga. Enak, tapi pasti minta ditambain gula dikit :D
ReplyDeleteini susu kesukaan aku sampe sekarang mbak, yang dewasa nggak mau kalah juga hehe
ReplyDeleteAlya juga suka banget susu Indomilk ini mba. Kemarin nyoba yang kemasan sachet...dia bisa mbikin sendiri malahan, karena takarannya sudah pas dan ga takut tumpah2
ReplyDeletemasa masa di mana saati itu paling seru dalam mengurus anak
ReplyDelete