Pengalaman Menyapih SI Kecil Dari ASI
Menyapih si kecil dari
ASI merupakan pengalaman yang sentimental.
Kenapa tidak? Karena momen tersebut mengingatkan saya kalau anak udah makin
besar dan bersiap ke tahap kehidupan dia yang selanjutnya.
Seperti
kakak-kakaknya, anak saya yang ketiga mulai menyusu sampai kurang lebih usia 2
tahun. Awalnya saya mau mulai benar-benar menyapih Raina setelah miladnya yang
ke-2. Tapi sebelum milad ke-2 udah mulai disosialisasikan ke Raina kalau dia
akan disapih. Saya kasih tahu dia lewat kata-kata, kalau Raina sebentar lagi
akan 2 tahun dan udah mulai besar, jadi dia tak akan menyusu lagi. Entah Raina
ngerti atau tidak.
Raina juga saya sibukkan
dengan berbagai permainan dan saya upayakan Raina kenyang dengan makanan, sehingga
Raina lupa untuk menyusu. Drama serunya mulai deh ketika saya benar-benar mulai
menyapih Raina dengan Bismillah memohon kekuatan dari Allah SWT.
Hari 1
Raina sudah jarang menyusu, hanya pas mau tidur dan bangun tidur. Malam pertama
Raina tak rewel minta menyusu, hanya minta maiiiiiin terus sampai tengah malam.
Setelah dibujuk, akhirnya mau ditidurkan. Lampu dimatikan, Raina diusap-usap,
lamaaaaa sekali baru benar-benar tidur.
Hari 2
Raina masih belum minta
menyusu di siang hari, minum susunya mau pakai gelas dan sendok. Hanya saja,
tidur malam dan siangnya Cuma sebentar sekitar 6 jam dan malamnya mulai rewel
minta menyusu. Raina dihibur, digendong sama saya dan ayahnya. Saya hamper menyerah
deh mau kasih Raina menyusu lagi karena dia nangis, tak mau tidur, ditambah
lagi PD udah mulai sakit karena ASI tak dikeluarkan. Saat mau dikasih ASI, eh
qodarullah matanya kriyep-kriyep ngantuk dan tak lama tidur. MashaAllah,
makasih atas pertolongan-Mu, Rabb.
Hari 3
PD saya masih nyeri terus seharian, ditambah ngantuk, lelah, gendong dan hibur
raina terus dengan mengajaknya main. Raina tidur siang dan malamnya lumayan
lama, mungkin karena hari sebelumnya kurang tidur. Malamnyanya Raina terbangun
minta susu dan Alhamdulillah mau pakai botol minum susunya. Saya juga ikut
tidur siang sama Raina yang biasanya nggak, Alhamdulillah badan jadi lebih
enak.
Hari ke-4
Raina bangun jam 7
pagi, tidurnya lumayan lama dari jam 11 malam dan gak kebangun untuk minta
susu. Cuma kebangun sebentar terus diusap-usap dan tidur lagi. Bangun langsung
digendong dan minum susu dari botol. Payudara masih sedikit nyeri tapi udah
lebih baik dari hari sebelumnya, mungkin karena semalam sudah dikeluarkan
sedikit ASI nya dan dikompres dengan es batu.
Hari 5
Seperti hari sebelumnya Raina tidurnya lumayan lama tapi siang harinya inginnya
digendooooong terus. Huhu, kayak yang mau ditinggal kemana aja. PD masih sakit
tapi berkurang setelah dikompres.
Hari 6
Alhamdulillah Raina
mulai Bbngun dg riang tanpa nangis dan langsung main lalu aktivitas seperti
biasa.Tinggal PR buat emaknya nih yang sempat meriang karena ASI tidak
dikeluarkan. Tapi setelah kurang lebih 2 minggu ASI udah mulai berhenti sendiri
dan badan terasa enakan.
Oh ya, waktu saya
sosialisasi ke Raina untuk tidak menyusu lagi setelah 2 tahun, saya dibantu
juga dengan buku “Menyapih Dengan Cinta” yang saya beli di toko buku online. Buku bantal
ini dilengkapi ilustrasi menarik dan boneka yang bisa dimainkan sama anak.
Buku ini mengingatkan
saya bahwa proses menyusu dan menyapih itu sebaiknya menyertakan Allah SWT di
dalamnya. Menyusui anak sampai 2 tahun dan menyapihnya setelah 2 tahun
merupakan perintah Allah SWT. Jadi, segala prosesnya yang bikin lelah itu ya
minta tolong sama Allah SWT Yang Maha Kuasa.
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.