Rekomendasi SMP Swasta di Tangsel
Alhamdulillah beberapa waktu lalu si sulung udah
menjalani wisuda tahfiz di sekolahnya di SMP Annisaa, Tangerang Selatan. Klub
Tahfiz adalah salah satu ekskul yang diikuti anak saya di sekolahnya. Seperti
sekolah lain, banyak ekskul di sekolahnya. Ada ekskul tari, komputer, olahraga,
sinematografi, dan sebagainya yang saya gak hafal semua.
Menurut Ibu Rasyid, salah satu pendiri SMP Annisaa
dalam acara wisuda itu, Annisaa selain memang dikenal sebagai SMP swasta
unggulan di Tangsel juga berharap siswa menjadi pribadi yang takut pada Allah
SWT sehingga dalam setiap langkah yang dilakukan berdasarkan ridha Allah SWT.
Kegiatan menghafal Al-Qur'an sendiri sudah berlangsung selama 8 tahun di SMP
Annisaa dengan diawali rumah tahfiz yang didirikan tak jauh dari sekolah. Ibu
Rasyid merasakan betapa banyak berkah yang didapat karena dekat dengan Alquran,
salah satunya semakin bertambahnya minat masyarakat untuk menyekolahkan
putra-putrinya di Annisaa.
Terlihat sekali jika Ibu Rasyid memang seorang
pendidik. Ia sangat tegas mengingatkan ketika ada hadir untuk yang berisik saat
beliau memberikan nasihat. Memang sebaiknya begitu ya, ketika ada yang
berbicara ya kepada kita, kita sebaiknya mendengarkan.
Kami sendiri pada awal memasukkan kakak di sekolah
ini karena menurut informasi dari berbagai sumber bahwa SMP Annisaa Tangsel
merupakan salah satu SMP swasta unggulan di Tangsel. Dari sisi akademis,
termasuk 10 besar SMP swasta di Tangsel dengan nilai UTBK terbesar (mohon
koreksi jika salah). Awalnya saya sempat banyak khawatirnya, ya khawatir
biayanya dan juga ada selentingan informasi yang terdengar yang membuat hati
saya dag dig dug cemas. Tetapi saya ikut aja ketika suami mendaftarkan kakak
disini. Saya percaya aja dan mendukung keputusan beliau. Terlebih lagi, lokasi
sekolah sangat dekat dengan rumah kala itu.
“Kalau gak karena pandemi, sekolah pasti akan lebih asyik..”
Begitu jawaban kakak ketika saya Tanya gimana kesannya sekolah disini.
Maklum karena sebentar lagi wisuda kelulusan, jadi sempat Tanya-tanya tentang
kesan selama sekolah. Yup, pandemi memang membuat luka hati semua siswa karena
harus belajar online. Semua orangtua pasti merasakan bagaimana sedih dan
kecewanya ketika banyak drama sekolah online akibat pandemi. Orangtua yang
pusing harus berbagi waktu antara kerja dan damping anak, atau anak yang malah stress
dengan belajar online, dan lain sebagainya.
Kakak yang emang dasarnya suka belajar, yang saya tangkap senang belajar
di sekolahnya. Sempat setahun kurang lebih belajar offline, kakak mengikuti
pembelajaran dengan cukup baik menurut saya. Semua murid disini didorong untuk
menjadi leader. Panggilan untuk para siswa pun adalah leader. Kakak pun Alhamdulillah
kebagian jadi leader di mata pelajaran Fisika yang tugasnya salah satunya
adalah membantu guru dalam mata pelajaran tersebut. Hal ini sedikiti banyak
membantu kakak lebih percaya diri. Teman-teman lain jadi leader pada mata
pelajaran lain, dan seterusnya.
Siswa juga didiorong ikut berbagai ekskul yang sesuai minatnya. Di kelas
satu kakak ikut ekskul sinematografi karena dia senang buat film animasi. Kelas
dua ikut ekskul komputer karena dia senang otak-atik komputer. Dan kelas tiga
ia ikut ekskul tahfiz. Oh ya, di SMP Annisaa untuk kelas 9 ada penulisan karya
tulis seperti anak kuliahan dan ada juga sidang karya tulis yang harus
ditempuh. Dan Alhamdulillah sudah melewatinya.
Kelas 2 dan 3 pembelajaran dilakukan secara online dan kadang hybrid.
Semua informasi pembelajaran diberikan setiap hari di grup orangtua dan siswa.
Sekolah memperlakukan protokol kesehatan yang ketat jika kegiatan belajar
offline, salah satunya adalah wajib tes antigen sehari sebelum pembelajaran
dimulai. Syukurlah, sekarang semua sekolah rata-rata sudah 100% full tatap muka
ya termasuk SMP Annisaa. Tapi kakak karena ada di tingkat akhir, saat ini
sedang menunggu wisuda dan mempersiapkan sekolah lanjutan.
Alhamdullillah guru-guru di sekolah luar biasa, wali kelas pun luar
biasa, siap membantu orangtua terkait pembelajaran dan informasi sekolah
lainnya. Ya memang sih itu kan tugasnya, tapi kan tetap merasa bersyukur sekali
jika masalah pendidikan anak kita direspon dengan baik. Malah pas rapotan, jam
10 malam anaknya masih teleponan sama gurunya terkait tugas-tugas dan
sebagainya. Dan saya banyak gak enaknya sama gurunya karena pas belajar online kemarin
sering terlambat hadir anaknya, hiks!
Kekhawatiran saya di awal pun inshaAllah perlahan sirna, berganti rasa
syukur dan berterimakasih banyak pada semua guru yang sudah berjuang bersama
anak saya 3 tahun ini. Kekhawatiran akan biaya? Alhamdulillah semoga Allah
berikan terus rejeki yang cukup. Alhamdulillah, hafalan kakak masih bisa
terjaga di sekolah ini. Alhamdulillah kakak mendapatkan teman-teman yang saling
mendukung disini. Alhamdulillah adanya tugas yang membuat kakak harus bicara,
jadi membantu kakak untuk bisa mengungkapkan pendapatnya. Dan rasa syukur
lainnya.
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.