Petualangan Za & Ra

Assalaamualaikum, jalan-jalan Za & Ra kali ini kami mengajak Kakak Za dan Duo Ra menginap di Ahadiat Hotel & Bungalow, bandung. Hujan cukup deras saat kami tiba depan lobi Ahadiat Hotel dan Bungalow. Setelah menyelesaikan administrasi, kami langsung menuju kamar yang kami pesan. Rasanya, ingin segera berbaring di kasur hotel yang nyaman setelah menghadapi drama orangtua-anak hari Jumat siang ini di Bandung.  Tak seperti hotel yang pernah kami masuki sebelumnya. Di Ahadiat Hotel & bungalow ini kami dapat kamar di gedung yang berbeda dengan gedung resepsionis. Kami harus berjalan ke belakang dan menemukan gedung dimana kamar kami berada. Jalanan beraspal dengan deretan gedung hotel dan bungalow di sisinya.  Kamarnya bersih dan nyaman dengan fasilitas hotel pada umumnya seperti minuman, shower, bath tub, hair dryer, AC, dan cleaning service. Ada connecting door yang menghubungkan satu kamar dengan kamar lain jika kita memesan dua kamar. Walau salah satu aksesoris di k...

  “Mi, aku ditawari pindah kerja ke Kalimantan. Gimana?” Kira-kira tiga tahun lalu sebelum anak terakhir lahir, suami tiba-tiba berkata demikian. Untuk sejenak, saya bengong mendengarnya. Sedikit pun tidak terpikir dan tidak terbayangkan akan diajak pindah ke kota lain bahkan pulau lain! Namun, akhirnya saya berusaha menguasai diri dan menyerahkan segala keputusannya pada suami. Saya sebagai istri ikut saja keputusan yang diambil dan turut serta kemanapun suami akan ditempatkan bekerja. Namun akhirnya kami tidak jadi pindah kerja atau pindah rumah ke Kalimantan. Tiga tahun kemudian kami baru pindah rumah, tapi yang dekat saja cuma beda kecamatan. Sementara pekerjaan suami masih di Jakarta. Pindah rumah memang lumayan bikin jadi banyak pekerjaan. Kami mulai dengan menyortir barang. Ada barang yang dibuang, didonasikan, dan dibawa ke rumah baru. Dan itu cukup memakan waktu dan tenaga karena barang lumayan banyak dan tenaga terbatas. Setelah selesai menyortir, barulah kami...

Sering lupa. Ya, itulah saya. sejak sebelum menikah, malah. Suatu hari sewaktu saya masih bekerja di salah satu media cetak di Jakarta, saya berpapasan dengan teman kuliah di sebuah warung internet. Duduk bersebelahan, saya tidak mengira bahwa ia teman kuliah saya. Saat hendak pulang, barulah teman saya sadar bahwa kita teman kuliah. Parahnya lagi, saya lupa siapa ia. Duh! Di lain waktu, teman SMP saya menyapa lewat pesan di media sosial. Saya lupa lagi siapa ia! Setelah melahirkan bayi kedua, saya sering lupa dengan berbagai hal. Benyak sudah panci yang gosong karena saya lupa tengah menyalakan kompor sambil melakukan banyak hal lain. Pernah hal itu terjadi dan saya pergi keluar rumah. Untungnya saat kembali hanya pancinya yang gosong, tidak dengan rumahnya yang terbakar. Naudzubillah! Dan yang lebih parah, saat anak saya meminta sesuatu, sedetik kemudian saya lupa ia bilang apa, sehingga saya harus bertanya lagi pada anak saya apa yang ia minta! Sekarang, di usia kepala empat, sering...