Mengunjungi Goa jepang dan memberi Makan Rusa di Taman Hutan Raya Juanda Bandung
Silaturahmi lebaran tanpa wisata
bareng keluarga rasanya tak lengkap. Karena pada momen lebaran biasanya
keluarga besar berkumpul dari berbagai daerah. Momen ini sering dimanfaatkan
untuk wisata bareng keluarga di tempat wisata terdekat.
Lebaran kali ini keluarga besar saya
menghabiskan waktu libur lebaran di Bandung. Setelah silaturahim dengan orangtua
di Kuningan dan Pamanukan, kami sekeluarga meluncur ke Bandung dengan menyewa
sebuah mobil dan menginap di Hotel Baltika Bandung. Sambil menunggu anggota
keluarga yang lain datang, kami menyempatkan diri hiking ke Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda (TaHuRa) Bandung.
Untuk masuk ke area taman hutan, kita
dikenakan biaya sekitar 15 ribu per orang, untuk wisatawan mancanegara biasanya
lebih mahal. Begitu memasuki area taman hutan, pepohonan lebat menyambut kita. Sepanjang
mata memandang adalah pohon yang hijau.
TaHuRa memang merupakan Kawasan konservasi
alam yang melindungi berbagai flora dan fauna yang ada dan letaknya di Bandung
utara. Awalnya merupakan hutan lindung yang dibangun oleh pemerintah Hindia
Belanda. Tahun 1960, Gunernur Jawa Barat Mashudi menggagas Kebun Raya Ir. H
Juanda untuk mengenang tokoh Jawa Barat Ir. H. Raden Djoeanda Kartawidjaja yang
juga merupakan Perdana Menteri Indonesia ke-10. Pada tahun 1980, kebun raya Ir.
H. Juanda ditetapkan sebagai taman wisata dan baru pada tahun 1985 statusnya
berubah menjadi Taman Hutan Raya (TaHuRa).
Mengunjungi Goa jepang dan memberi Makan Rusa di Taman Hutan Raya Juanda Bandung
Di TaHuRa, ada beberapa spot wisata
yang bisa kita kunjungi yaitu Goa Jepang, Goa Belanda, Tebing Keraton, Curug
Omas, Curug Dago, dan Penangkaran Rusa. Namun tidak semua tempat itu bisa kita datangi
karena keterbatasn fisik, apalagi kita harus menggendong si kecil yang masih 4
tahun, cukup melelahkan namun juga menyenangkan bisa datang ke tempat
menakjubkan ini. Kami hanya sempat mengunjungi Goa Jepang dan penangkaran rusa,
sambil menikmati aksi monyet liar di sepanjang jalan TaHuRa.
Goa Jepang
Banyak petunjuk melalui tanda panah
menuju spot-spot wisata yang ingin dikunjungi di TaHuRa. Seharusnya kami bisa
mengunjungi Goa Belanda terlebih dahulu yang jaraknya 500 meter dari pintu
masuk. Tetapi entah kenapa kami tak sempat menemukannya, mungkin salah arah
atau bagaimana. Tapi setelah muter-muter kira-kira 800 meter kami baru
menemukan goa lainnya yaitu Goa jepang.
dokumen pribadi |
Goa jepang didirikan oleh militer Jepang
pada tahun 1942 untuk dijadikan barak militer atau perlindungan. Goa jepang
memiliki 18 bunker dengan fungsi berbeda sebagai tempat pengintaian,
penembakan, pertemuan, Gudang dan dapur. Konon untuk membangun Goa jepang,
militer Jepang memanfaatkan masyarakat Indonesia secara paksa atau kita sering menyebutnya
romusa.
Sebenarnya untuk mengunjungi Goa
Jepang, kita juga bisa menyewa mobil terbuka yang ada di TaHuRa. Harga sewanya
kalau tak salah 25 ribu per orang. Enak sih, tidak cape, tapi lebih seru
rasanya dengan berjalan kaki. Menyewa motor atau naik kuda juga bisa kok, hanya
saja harus keluar biaya lagi.
Di dalam Goa Jepang gelap gulita, tak
ada penerangan sama sekali. Namun di depan pintu masuk banyak orang yang
menawarkan meminjamkan senter sekaligus jadi guide, harga sewa senternya 5000
per buah. Saat menuju Goa jepang, jalanan yang kita lalui cukup bagus dan lebar
beraspal. Namun saat keluar dari Goa Jepang, kami keluar dari pintu yang
berbeda dan menemukan jalan yang lebih kecil dan tidak sebagus saat di pintu masuk.
Waduh, padahal kami harus mengembalikan
senter yang kami sewa. Tenang, senter tetap kami kembalikan saat pulang kok. Perjalanan
kami lanjutkan menuju spot selanjutnya yaitu pengkaran rusa.
Penangkaran Rusa Taman Hutan Raya Juanda Bandung
Keluar dari Goa Jepang, kami melanjutkan jalan kaki menuj penangkaran rusa. Di sepanjang jalan yang menanjak, terdapat ragam flora dan fauna yang dilindungi di TaHuRa.
Aksi minyet liar akan kita jumpai di sepanjang jalan. Kita harus berhati-hati dengan satwa tersebut. Kita dilarang memberi mereka makanan, mungkin akan menyebabkan mereka terbiasa diberi sehingga insting alami mereka untuk berburu makanan jadi berkurang.
Jangan sampai juga kita membawa benda yang bisa mengalihkan
perhatian mereka. Anak saya yang membawa bola dalam plastik (karena kami habsi beli
bola di Alun-alun Bandung) sempat ditarik bolanya sehingga anak saya
menjerit-jerit ketakutan! Sedikit tingkah moneyt liar itu sempat kami videokan disini.
Jika dihitung, kira-kira jarak dari
pintu masuk ke penangkaran rusa yang ada di Kawasan TaHuRa adlaah 3 km. Jalanannya
menanjak, becek, kadang ada genangan jika hujan. Kami sempat menyerah dan akan
balik Kembali ke pintu awal masuk. Namun setiap kali melihat papan petunjuk
sekian meter lagi ke arah penangkaran rusa, rasanya sayang jika kami harus
mundur.
Kami sempat mampir ke sebuah warung
yang ada di sepanjang TaHuRa untuk mengisi energi, masing-masing dengan
sepiring mi ayam dan segelas minuman hangat. Buat teman-teman yang mau ke TaHuRa,
sebaiknya membawa bekal sendiri karena harga makanan dan minuman disini relative
lebih mahal, menurut saya.
Setelah melewati tanjakan lagi,
bendungan dan jalan berkelok, akhirnyaaaa kami sampai di tempat penangkaran
rusa TaHuRa Bandung. Lega banget akhirnya bisa mencapai tujuan akhir kami dari
perjalanan ke TaHuRa Bandung.
dokumen pribadi |
dokumen pribadi |
Disini, kami membeli wortel untuk
diberi makan ke rusa-rusa yang ada di penangkaran. Harganya ada yang 5000 dan
10 ribu per ember kecil. Rusa-rusa makan wortel yang diberi denga lahap,
anak-anak pun senang, alhamdulillah. Disini juga pemandangan alamnya luar biasa!
Setelah puas memberi makan rusa, kami pun pulang. Berbeda ketika saat berangkat, pulangnya terasa lebih cepat hehe. Tapi karena anak-anak terlanjur kelelahan, Sebagian dari mereka naik kuda.
dokume pribadi |
Oh ya,
jangan lupa pakai outfit yang nyaman untuk berjalan ya saat ke TaHuRa Bandung,
karena aktifitas banyak dilakukan dengan jalan kaki. Sebagian perjalanan ke TaHuRa
Bandung kami videokan juga disini.
Catet dulu, kalo ke Bandung lagi aku pengen main kesana. Trutama yg rusa itu sih mba, udh lama planningnya. Pengen ajakin anak2 kesana, bisa kasih makan rusa. Tapi suami belum sempet2.
ReplyDeleteKalo goa jepang aku antara pengen tapi juga takut. Soalnya masuk ke goa2 gelap gitu aku suka merinding . Kebayang aneh2 🤣. Tapi penasaran