Tradisi Lebaran
Di setiap daerah pasti ada kebiasaan tertentu yang dilakukan pada hari raya Idul Fitri atau lebaran. Walaupun bukan meruapakan kewajiban agama yang harus dilakukan, namun jika kebiasaan itu baik dan tidak berpengaruh buruk tidak perlu kita khawatirkan atau nyinyiri, Apa tradisi lebaran di daerah teman-teman?
Tradisi Lebaran di Desa Cilowa
Desa Cilowa terletak di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Di kampung halaman saya di Desa Cilowa ada beberapa tradisi lebaran yang suka dilakukan. Berikut ini
diantaranya.
Pemandangan Gunung Ciremai berselimut awan dari kampung halaman |
Mengirim Bingkisan Lebaran
Menjelang lebaran, biasanya ada
tradisi mengirim bingkisan lebaran. Ini tradisi baik yang hampir ada di semua
daerah ya. Ajaran agam juga menganjurkan untuk memberi hadiah. Namun jika tidak
ada, tidak usah dipaksakan juga. Nah, di lingkungan keluarga saya biasanya yang
muda yang memberikan bingkisan lebaran pada yang tua. Bingkisannya bisa berupa
makanan atau pakaian.
Pawai Obor
Pawai obor baru tahun-tahun terakhir
ini dilakukan lagi. Pawai obor dilakukan pada malam takbiran. Biasanya para
remaja masjid yang menggagas kegiatan ini untuk ikut menyemarakkan hari raya.
Para peserta pawai obor berjalan keliling desa sambil membawa obor dan
bertakbir. Ya, inilah esensi dari malam hari raya, yaitu bertakbir membesarkan
nama Allah SWT.
Ziarah Kubur
Setiap desa biasanya memiliki kuburan.
Ziarah kubur menurut tuntunan agama bisa dilakukan kapan saja. Hanya saja, pada
momen Ramadhan dan Idul Fitri jadi lebih ramai orang berziarah ke kuburan.
Mungkin karena banyak anggota keluarga yang mudik yang sekalian berziarah ke
kuburan keluarganya.
Setelah shalat Idul Fitri, banyak
yang melakukan ziarah ke kuburan keluarga. Sambil berjalan ke kuburan, kita
keliling ke rumah-rumah tetangga untuk silaturahim. Begitu pun pulangnya,
sambil keliling rumah tetangga untuk bersilaturahim. Tak heran, pada pagi hari
setelah shalat Hari Raya kuburan akan terasa ramai karena banyak orang
berziarah.
Silaturahim Dengan Tetangga dan keluarga Besar
Silaturahim adalah hal yang sangat
dianjurkan agama karena banyak keutamaannya. Diantaranya bisa menambah saudara,
tambah rejeki, dan juga bisa bikin awet muda!
Seperti yang saya sebutkan, kami suka
keliling rumah tetangga untuk silaturahim lebaran sambil berjalan ke kuburan
atau jalan ke rumah saudara. Di desa itu kebanyakan orang masih bersaudara, walaupun
saudara jauh. Hubungan kekerabatan di desa relatif dekat sehingga hampir semua
orang kenal dan akrab. Buat yang tidak terbiasa dengan banyak orang akan merasa
sedikit Lelah karena harus menyiapkan tangan dan senyuman saat bertemu dengan
orang-orang untuk berlebaran.
Bagi-bagi THR ke keponakan?
Di masa saya kecil sih rasanya nggak
pernah dapat amplop THR deh. Sekarang-sekarang aja makin banyak saudara yang
suka bagi-bagi amplop THR ke keponakan yang belum menikah. Namun jika tak ada,
jangan juga dipaksakan karena bukan meruapakan keharusan. Kita kan tidak tahu kondisi
seseorang. Mungkin saja dia memang ada rejeki tapi ingin terbiasa berhemat dan
menyimpan uangnya untuk sekolah anak atau cicilan rumah.
Kurang lebih di tempatku juga sama mba, kecuali pawai obor 😄. Itu ga pernah. Kalo takbiran ya takbiran biasa. Tapi sempet pas aku sedang di Sibolga, takbirannya kayak karnaval, ada mobil dan kereta hias 😄.
ReplyDeletePernah juga pas di Aceh, jelang mau puasa, sehari sebelumnya keramas dan airnya dicampur dengan perasan jeruk nipis. Ntahlah apa gunanya 😅
Seru sih yaaa tradisi begini. Selagi masih bagus, aku sih ikut aja
wah, lama gak komenin blog ini.
ReplyDeletePawai obor udah jarang di kota kami. Kayaknya semenjak pandemi juga minim kegiatan sebelum lebaran. Bagi-bagi amplop THR ke bocah udah kebiasaan ya mba. Senang juga lihat anak2 hepi. Kalau dulu, saya dapat koin udah senang banget. Dulu gak pake amplop, jadi baju kami dijahitin kantong sama Ibu atau bawa tas kecil khusus, hehehe