Tentang Menambah Anggota Keluarga
Menambah anggota keluarga itu amanah yg tak ringan. Kdg kita berfikir asyiknya aja tp ternyata perlu dipikirkan dipenuhi kebutuhan lahir batinnya. Amanah yang sudah ada apakah sudah maksimal ditunaikan?
Saat si tengah ingin memelihara kucing, kami sempat keberatan. Bagaimana cara memeliharanya, menangani najisnya dan resiko penyakit yang datang dari hewan mampu gak aku yang udah sibuk mengurus anak dan rumah tanpa ART membantu si tengah merawatnya, dan juga mahar kucing ras yg aduhai mahalnya membuat kami langsung berkata tidak pada si tengah.
Berbulan-bulan si tengah merayu. Kami merasa kasihan juga dan dengan berat hati berusaha mengijinkan.
Akhirnya ada kabar baik. Seseorang mau berbagi peliharaannya secara cuma-cuma. Si tengah gembira sekali. Doa dan sabarnya mungkin terjawab. Aku pun memintanya untuk bertanggungjawab memeliharanya dg baik.
Tapi setelah ditunggu-tunggu, kabar lain malah datang. Si kucing ternyata sudah ada yg punya. Si tengah sedih sekali, kecewa. Padahal ia udah beli beberapa peralatan untuk kucing seperti kandang kucing, makanan kucing, tempat pup, dan lain-lain.
Yah, mungkin Allah SWT tidak mengijinkan kami punya peliharaan karena tau kemampuan kami. Jangan sedih ya solehah. Ada banyak hal lebih utama untuk dilakukan saat ini selain mempunyai hewan peliharaan. Ada banyak hal yg bisa membuat bahagia di dunia ini. Misalnya membuat tersenyum ibu dan adikmu!
jadi sekaligus si kecil belajar bertanggung jawab memelihara kucing ya kak.
ReplyDeletekeren ini belajar bijak antar sesama anggota keluarga
Insya Allah nanti kalau udah lebih siap, bisa memelihara kucing di rumah ya, Mbak. Atau kalau enggak, bisa ajak si kecil untuk street feeding, ngasih makan kucing-kucing liar.
ReplyDeleteAnak-anakku malah melihara stray (kucing jalanan) itu Mbak. Lama-lama jadi betah si Kucing. Tapi ya gitu kerjaan sih menurutku, ke dokter, vaksin, steril, belum makanannya, mandiin, tempat main. Plus sofa robek-robek digarukin si Meng...wkwkwk...
ReplyDeleteMashaAllaa~
ReplyDeleteAnak tengah di keluarga memang selalu menjadi anak paling kreatif sekaligus negosiator yang cerdas. BIjaksana sekali mama Kaniaa..
Semoga Allah mudahkan untuk anak-anak melewati dan memahami makna kekecewaan.
Mungkin belum waktunya diberi kesempatan punya hewan peliharaan. Atau coba tawarin hewan lain yang lebih mudah memeliharanya, Mbak. Misalnya ikan hias.
ReplyDeleteAku juga pernah punya lucing karena si Tengah juga merengek mau punya hewan peliharaan. Beneran kami belajar lagi mulai dari penanganan pupnya, makanannya, mainannya, kandangnya hehee. So much fun sihh, tapi ngga bertahan lama juga. Karena satu dan lain hal akhirnya kami hibahkan ke saudara.
ReplyDeleteSebenarnya ga mau pelihara kucing jg krn hrs ngasih makan juga donk. Tapi ngelihat tikus di rumah tuh pada berseliweran, ya mau nggak mau harus pelihara. Untungnya ada kucing tetangga yang selalu main ke rumah. Dia seneng sekali main ke sini dan tidur di rumah. Jadi makin enteng deh buat pengusir tikus.
ReplyDeleteUrusan makannya ya aku nggak pelit2 sih. Soalnya bapak kan suka pindang. Nah kepalanya yang ga dimakan, dikasih tuh ama kucing. Seneng bgt deh kucing itu.
Sama seperti saya, lama sekali sampai mengizinkan anak-anak pelihara kucing. Itupun dengan catatan mereka sendiri yang harus buang kotoran dan mengurs lain-lainnya 😁
ReplyDeleteDuh kalau saja dekat, kami punya tetangga yang kucing anggora nya terus beranak.
ReplyDeleteSaya juga ngadopsi satu, tanpa mahar kok...
Ini kucing betina terus hamil sepertinya. Subur. Hehe maklum di kampung ga ada tuh dana buat steril kucing.
Anaknya paling sedikit tiga, selalu laris dipinta secara kucingnya emang bagus. Ekornya seperti tupai. Bulunya halus dan menggemaskan . Keturunan kucing keren pokoknya...
Kadang apa yang selalu didoakan namun nggak kunjung terkabulkan dan berakhir jadi kekecewaan, bisa jadi adalah keberuntungan kita ya, Mba. Mana tahu, dengan nggak jadi bisa merawat kucing, ada hikmah lain yang malah akan membuat gembira di suatu waktu di masa depan nanti.
ReplyDeleteMemang berat mendengar kabar tidak sesuai dengan yang diharapkan. Terlebih kalau kabar itu datangnya ketika semua barang dan yang lainnya sudah dipersiapkan dengan baik.
ReplyDeletemasyaAllah adek lagi pegen memelihara kucing ya. Mungkin Allah belum izinkan ya karena memelihara hewan tanggung jawabnya besar menurutku.
ReplyDeleteibaratnya udah mengharap banget eh harapannya terhempas. mana udah prepare banget dengan segala kebutuhan si koceng
ReplyDeleteAaahh iyaa mba, dulu aku bolehin suami untuk pelihara kucing di rumah karena sepakat harus dia yang beresin segala tetek bengeknya, karena aku ga begitu suka kucing. Hahaha.. tapii seiring waktu, apalagi pas suami keluar kota akhirnya ya turun tangan juga wkwkwk makin kesini makin sayang. dan bener, butuh tanggung jawab besar kalo ada peliharaan itu, ga hanya untuk have fun sama mereka, tapi ini makhluk hidupp jadi yaa gimana2 kayak nambah anak wkwkwk
ReplyDeleteSeringkali, kita hanya memikirkan sisi indahnya saja. Kita membayangkan kebahagiaan saat menggendong bayi mungil, melihatnya tumbuh besar, dan berbagi momen spesial bersama. Namun, di balik semua itu, ada kebutuhan lahir dan batin yang harus dipenuhi.
ReplyDeleteSemoga di lain waktu ada kesempatan untuk bisa memelihara kucing ya, Dek. Dan semoga saat waktu itu datang, Allah memampukan baik dari segala sisi.
ReplyDeleteBanyak manfaat mempunyai hewan peliharaan bagi anak. Mereka diajarkan untuk bertanggung jawab dan menyayangi makhluk lainnya.
ReplyDeleteKalau mau punya binatang peliharaan memang harus dipertimbangkan benar2. Jgn sampai nanti hny di awal aja semangat ngurus, tp habis itu teledor. Mungkin jika si kucing ada yg pny, memang blm ditakdirkan buat berjodoh sm si kecil. Semoga si kecil bisa mengerti dan nggak sedih lagi ya mba...
ReplyDeletesemoga nanti dapat kucing baru lagi ya Mba dan akhirnya semua peralatan yang sudah dibeli jadi bermanfaat dan digunakan
ReplyDeleteWah, padahal kucing itu paling cocok banget untuk jadi anggota keluarga baru. Semoga bisa ada kesempatan untuk bisa pelihara kucing yaa
ReplyDeleteAnak saya juga pengen banget melihara kucing, tapi saya masih belum sanggup masih repot dengan adel-adeknya dia. Jadi paling saya suruh main di rumah bibi aja yang ada kucingnya, biar puas mau disana
ReplyDeleteMemiliki hewan peliharaan sungguh membuat anak-anak belajar bertanggung jawab, ya. Mantep deh pendidikan karakternya untuk si kecil...
ReplyDeleteWah, jadi kucingnya udah punya pemilik ya, Mbak? Sedih sih, tapi kayaknya memang ada alasan baiknya dari Yang Maha Kuasa. Tapi gak apa, masih banyak cara untuk berbagi kasih sayang, kan? Mungkin nanti bisa cari kegiatan seru lain bareng si tengah yang juga bisa memberikan kebahagiaan, misalnya jalan-jalan atau main game bersama. Semangat ya, Mbak! 🐾❤️
ReplyDeleteAku juga mikirnya panjang banget kakau mau nambah peliharaan. Akhirnya untuk kucing aku pilih ngga mau, tapi masih ada burung kenari di rumah. Setuju sih amanahnya itu yang berat...
ReplyDeleteMenambah anggota baru ini juga banyak dipertimbangkan karena tidak mudah merawatnya dan perlu waktu juga, anakku juga minta sih tapi belum di acc secara rumahnya belum memadai untuk itu
ReplyDeleteAnak saya juga minta melihara kucing tapi belum saya bolehkan. Karena dia mungkin menganggap punya kucing itu seru, lucu, dan bisa jadi teman main. Sedangkan saya mikir gimana kalau kami mau ke luar kota, gimana kalau kucingnya sakit, sedangkan disini minim banget fasilitas klinik dokter hewan. Jadinya saya bilang sementara menyalurkan rasa sayang ke kucing dengan ngasih makan kucing liar aja. :D
ReplyDeleteWah sedihnya setelah sayang, ternyata ditinggal. Tapi gimana lagi. Si kucing sudah ada yang punya semoga segera dapat penggantinya ya kak
ReplyDelete