Mengenal Meniskus Tear, Penyebab dan Penanganannya

  

Sudah sejak dua bulan lalu, lutut terasa sakit dan sering berbunyi ”klik”. Rasanya perih saat naik tangga, panas dan ngilu saat duduk lama dengan posisi lutut ditekuk, serta panas di lutut saat malam sehingga sering terbangun dari tidur. Tetapi saya masih bisa menahan rasa sakit itu semua dan menjalankan berbagai aktifitas keseharian seperti biasa.

Namun, akhirnya saya terpanggil untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apa yang terjadi di lutut. Karena semakin lama rasa sakit ini semakin mengganggu. Saya pun memeriksakan diri di sebuah RS Swasta di Tangerang Selatan. Oleh dokter umum, saya dirujuk ke dokter bedah tulang spesialis Knee (lutut). Di ruangan dokter, saya diperiksa dengan cara dokter menggerakkan lutut dengan berbagai arah. Pada satu gerakan yang terasa sakit di lutut, doker langsung bisa memastikan bahwa bagian inilah di lutut yang sakit, yaitu bagian meniskus.


meniskus tear


Untuk memastikannya, dokter menyarankan untuk dilakukan MRI pada lutut dan operasi jika diperlukan. MRI dan operasi tentu tidak sedikit memerlukan biaya. Walaupun ditanggung asuransi, saya berusaha mencari informasi lain dan memeriksakan diri di RS lain di Jakarta. Bersyukur, di RS lain tersebut saya disarankan mengikuti fisioterapi terlebih dulu. Saat ini saya sedang mengikuti fisioterapi dan inshaAllah  lutut berangsur membaik.

Mengenal Meniskus Tear, Penyebab dan Penanganannya

Meniskus Tear adalah istilah medis untuk cedera di bagian meniskus. Meniskus merupakan bagian tulang rawan yang berbentuk seperti bulan sabit pada lutut. Letak meniskus ini berada di atas tulang kering. Meniskus berfungsi untuk menjaga tulang paha dengan tulang kering agar tidak saling bergesekan ketika tubuh sedang aktif bergerak, terutama pada sendi lutut.

Meniskus Tear sering disebabkan karena olahraga fisik yang berat dan membebani lutut. Faktor lain yang bisa meningkatkan resiko cedera pada lutut adalah:

  • Kurangnya pemanasan sebelum olahraga sehingga membuat tubuh kurang fleksibel untuk melakukan gerakan dan berisiko terjadi cedera.
  • Robekan meniskus sering dialami oleh seseorang yang berusia di atas 30 tahun, karena struktur meniskus cenderung akan melemah seiring bertambahnya usia.
  • Berat badan di atas normal atau obesitas dapat membuat lutut, yang menjadi salah satu titik tumpu manusia ketika berdiri, menerima beban yang cukup besar.
  • Mengidap osteoarthritis atau pengapuran

Pada kasus saya, salah satu penyebabnya menurut dokter mungkin karena banyak aktifitas terutama berjalan tanpa menguatkan otot paha. Jadi, melakukan olahraga juga perlu diperhatikan apa olahraga yang tepat agar tidak terjadi cedera. Olahraga untuk menguatkan otot paha bisa berupa sepeda statis atau berenang.

Tidak heran, Meniskus Tear bisa terjadi pada siapapun. Tidak hanya pada orang yang berusia tua. Pada orang dengan usia muda pun bisa terjadi robekan pada meniskus jika melakukan gerakan yang kurang tepat. Contohnya banyak terjadi cedera meniskus pada atlet-atlet saat mereka bertanding. Selain itu, kurangnya nutrisi pada tulang juga bisa membuat cedera pada tulang rawan semakin beresiko.


meniskus tear
ilustrasi: pixabay


Bila lutut sakit, bengkak, kaku dan gelala lainnya yang cukup mengganggu aktifitas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Di sebuat website kesehatan, dokter biasanya menyarankan pasien melakukan metode RICE (Rest, Ice, Compression, and Elevation):

  • Rest: hentikan semua aktivitas berat yang dilakukan untuk mengistirahatkan lutut.
  • Ice: kompres dingin lutut menggunakan es yang dibalut oleh handuk selama 10 menit, kemudian lepas kompresan 10 menit, dan lakukan hal tersebut berulang kali.
  • Compression: balut bagian lutut menggunakan perban elastis untuk menghindari semakin parahnya pembengkakan yang terjadi. Pada kasus tertentu, dokter bisa juga menyarankan pasien menggunakan deker lutut yang harganya bervariasi, mulai dari ratusan ribu sampai jutaan.
  • Elevation: tinggikan posisi kaki yang cedera menggunakan ganjalan bantal.

Pada kasus yang ringan, selain menyarankan metode di atas dokter juga memberikan obat pereda nyeri, suplemen tulang, dan krim untuk nyeri sendi. Pada kasus lain, Meniskus Tear memerlukan fisioterapi bahkan pembedahan (atroskopi) jika cederanya sangat parah. Fisioterapi sendiri berupa pengaplikasian berbagai alat untuk mengurangi nyeri, melancarkan peredaran darah, dan manfaat lainnya.

Untuk mencegah Meniskus Tear, upayakan berat badan yang ideal sehingga tulang (rawan) bisa menopang tubuh dengan baik. Mencukupi nutrisi untuk tulang juga sangat diperlukan, misalnya dengan menambah asupan nutrisi tulang dengan mengonsumsi suplemen tulang. Olahraga yang tepat juga baik dilakukan untuk mencegah Meniskus Tear. Berenang dengan gerakan tertentu banyak disarankan ahli untuk memperkuat sendi.

Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)