Potensi Investasi di Kabupaten Tolikara
Kabupaten Tolikara adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Papua Pegunungan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di distrik Karubaga. Kabupaten Tolikara merupakan kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999.
Penduduk kabupaten Tolikara pada pertengahan tahun 2024 berjumlah 251.661 jiwa. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tolikara pada tahun 2023 adalah salah satu IPM terendah di Indonesia yaitu 51,74, bahkan jauh di bawah rata-rata Indonesia 72,39.
Kabupaten Tolikara memiliki wilayah seluas 14.564,00 km² yang terbagi menjadi 46 kecamatan. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Sarmi di sebelah utara, Kabupaten Jayawijaya di sebelah Selatan, Kabupaten Puncak Jaya di sebelah barat dan Kabupaten Jawawijaya di sebelah Timur.
Sebagai daerah yang masih berkembang, banyak potensi yang bisa dikembangkan di Kabupaten Tolikara. Berikut ini adalah beberapa potensi investasi di Kabupaten Tolikara yang dapat menjadi perhatian berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.
Pontensi Investasi Pada Lahan Pertanian dan Perkebunan di Kabupaten Tolikara
Kontribusi utama perekonomian daerah ini datang dari pertanian. Di daerah pedalaman yang merupakan ulayat mereka secara turun temurun, kegiatan pertanian dilakukan secara tradisional. Lahan tanaman bahan pangan sebagian besar ditanami ubi jalar. Tanaman rambat ini memang merupakan makanan pokok penduduk kabupaten ini. Sentra penghasil ubi jalar berada di Distrik Karubaga.
Sumber: papua.antaranews.com |
Dilihat dari kondisi lahannya, Kabupaten Tolikara berpotensi untuk lahan pertanian basah, lahan pertanian kering, dan perkebunan. Potensi lahan pertanian basah berada di sepanjang Sungai Mamberamo dan sekitarnya serta di wilayah sekitar sungai-sungai besar yang ada di Kabupaten Tolikara.
Potensi lahan untuk pengembangan pertanian lahan kering berada di Kecamatan Karubaga, Goyage ± seluas 2.524 Km2, Kecamatan Bokondini ±193 Km2, Kecamatan Kembu, Panaga, Umagi dan Wina, seluas ± 936 Km2, serta Kecamatan Kanggime, Woniki, ±394 Km2.
Sementara itu, potensi lahan untuk pengembangan perkebunan di Kabupaten Tolikara berada di Kecamatan Karubaga, Goyage ± seluas 3.047 Km2, Kecamatan Bokondini ± seluas 321Km2, Kecamatan Kembu, Panaga, Umagi dan Wina ± seluas 1.115 Km2, Kecamatan Kanggime, Woniki, ± seluas 1.018 Km2. Jenis komoditi yang dapat dikembangkan adalah coklat, Kelapa Sawit, Kelapa dan Buah Merah.
Sama seperti daerah lain di Papua, babi merupakan ternak utama masyarakat. Karubaga dan Kanggime merupakan distrik yang terbanyak memelihara ternak ini.
Berdasarkan karakteristik lahan yang ada di Kabupaten Tolikara, tidak tersedia lahan yang sesuai untuk kegiatan peternakan. Akan tetapi, berbagai jenis ternak seperti Kambing, Domba, Sapi, Ayam termasuk babi telah dipelihara oleh masyarakat dan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam produksi, yaitu sekitar 238 ton daging hewan pada tahun 2004. Sedangkan lahan yang dapat digunakan untuk peternakan di Kabupaten Tolikara adalah padang penggembalaan dengan luas total 647 Km2 yang tersebar di seluruh kecamatan.
Di Kabupaten Tolikara juga berpotensi untuk pengembangan perikanan, yaitu di Danau Biuk, Kecamatan Karubaga dan di semua kecamatan dengan luas wilayah ± 3 Km2. Jenis komoditi yang dapat dikembangkan yaitu ikan mas, ikan kakap, ikan lele, belut, dan ikan sembilang.
Potensi Investasi Tambang Batu Gamping di Kabupaten Tolikara
Kabupaten Tolikara juga merupakan daerah penghasil batu gamping dimana hasil alam tersebut digunakan sebagai bahan baku pengolahan semen. Potensi batu gamping di Kabupaten Tolikara mencapai jutaan ton kubik yang menyebar dari Tolikara sampai Yahukimo dan Jayawijaya.
Potensi Investasi Sektor Transportasi di Kabupaten Tolikara
Pada tahun 2004 terdapat dua moda transportasi di Kabupaten Tolikara, yaitu moda transportasi darat dan udara. Tidak tersedia moda transportasi laut di Kabupaten Tolikara.
Bandara Karubaga (sumber: Wikipedia) |
Transportasi darat pada hakikatnya merupakan salah satu moda transportasi yang relatif murah dengan daya tampung yang besar. Oleh karena itu, Pemerintah kabupaten dapat menggandeng investor untuk pembangunan transportasi darat sehingga dapat membuka ruas jalan yang menghubungkan permukiman penduduk dengan pusat pemerintahan dan pusat pemasaran serta desa-desa di sekitarnya.
Transportasi udara di Kabupaten Tolikara merupakan tulang punggung aksesibilitas wilayah karena topografinya yang sangat terjal dan medan yang beragam. Transportasi orang dan barang pada umumnya dilakukan melalui transportasi udara dengan konsekuensi jumlah volume angkutan yang terbatas dan biaya yang mahal. Lapangan udara di Kabupaten Tolikara hampir terdapat di semua kecamatan, kecuali di Kecamatan Woniki.
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.