Potensi dan Pemanfaatan Kayu Manis di Indonesia
Kayu manis
adalah jenis pohon dengan nama ilmiah Cinnamomum famili Lauriceae, dan
pertamakali dklasifikasikan pada tahun 1760. Kayu manis diambil kayunya dimanfaatkan
kayunya untuk berbagai hal, paling terkenal sebagai pohon penghasil rempah-rempah.
Di dalam Kamus Biologi, rempah-rempah yang dihasilkan dari pohon kayu manis
berasal dari kulit bagian dalam yang kering, yang amat beraroma, manis dan
pedas.
Manfaat kayu Manis
Berikut ini
adalah diantara beberapa manfaat kayu manis dalam berbagai bidang:
- Makanan
dan Minuman
Kayu manis adalah bumbu makanan tertua yang
digunakan manusia. Di Mesir kuno, kayu manis sudah digunakan sejak 5000 tahun
yang lalu. Kulit kayu manis yang memiliki wangi yang khas dan rasa yang manis
dapat dijadikan sebagai penyedap makanan dan kue, bahan pembuat sirup, dan rasa
hangatnya sebagai penghangat badan. Kayu manis juga dijadikan sebagai peningkat
cita rasa pada minuman keras, soft drink, agar-agar, bumbu gulai, dan sup.
- Keperluan Rumah Tangga
Batang kayu manis dapat digunakan untuk berbagai
kebutuhan rumah tangga, seperti bahan bangunan, untuk membuat perabot, serta
sebagai kayu bakar untuk memasak atau menghangatkan badan.
- Kesehatan
dan Farmasi
Secara tradisional.
Kayu manis sudah digunakan sebagai suplemen herbal untuk mengatasi berbagai ponyakit,
dengan cara dijadikan minuman yang dicampur madu. Ramuan ini bermanfaat untuk mengatasi radang
sendi, jantung, kulit, dan perut kembung.
Kayu manis mengandung beberapa bahan kimia seperti
minyak asiri eugenol, safrole, sinamaldehide, tanin, kalsium oksalat, damar,
dan zat penyamak. Oleh karena itu, kayu manis dijadikan sebagai zat
antimikroba, antivirus, antimikroba, antifungi, antitumor, penurun tekanan
darah, penurun kolesterol, dan senyawa rendah lemak.
Potensi dan Pemanfaatan Kayu Manis di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman
hayati terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Sekitar 40.000 tanaman endemik
ada di Indonesia dan 6000 diantaranya adalah tanaman obat, salah satunya adalah
kayu manis yang banyak kita gunakan saat ini.
Kayu manis di Indonesia banyak dihasilkan oleh Provinsi
Sumatera Barat dan Jambi. Yang menarik adalah kayu manis asal jambi bisa
memasok hingga 45% kebutuhan kayu manis di dunia. Diantara negara tujuan ekspor
kayu manis adalah Singapura, Jerman, Belanda sampia Amerika Serikat.
Di jambi, kayu manis banyak dihasilkan dan
tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Siulak, Gunung kerinci,
Siulak Mukai, Gunung Raya, Bukit Kerman, dan Gunung Tujuh. Salah satu yang terkenal
di jambi sebagai hasil olahan dari kayu manis adalah produk sirup kulit kayu
manis. Sirup kulit kayu manis rasanya seperti
jamu, dengan rasa manis yang khas, dan dipercaya masyarakat memiliki manfaat
kesehatan untuk tubuh.
Peran pemerintah dan berbagai pihak sangat mendukung
dalam mengembangkan dan meningkatkan potensi kayu manis di Indonesia, terutama
di Jambi. Salah satu lembaga yang berperan dalam hal ini namun mungkin kurang
dikenal masyarakat, adalah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).
PAFI tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di
Kota Siulak, Kerinci, jambi. Menurut website https://pafikotasiulak.org/, PAFI
didirikan tanggal 13 Februari 1946 di Yogyakarta untuk menghimpun semua tenaga
di bidang farmasi. Diantara tujuan didirikan lembaga ini adalah untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan pembangunan farmasi di Indonesia.
Diantara kegiatan yang dilakukan oleh PAFI adalah
memberikan seminar, pelatihan, mengembangkan ilmu dan teknologi farmasi,
mengembangkan praktek farmasi, menyusun peraturan tentang distribusi
obat-obatan termasuk obat herbal, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, dengan
adanya PAFI diharapkan produk-produk hasil olahan kayu manis yang ada bisa
tetap terjaga manfaatnya untuk kesehatan.
Wow hebat Jambi
ReplyDeleteTernyata ada manfaatnya juga buat kesehatan